Widget HTML #1

Modal Kecil Untung Berlipat Dari Bisnis Masakan Ringan



Cemilan begitu erat dengan keseharian kita, mungkin sebagian dari anda membaca ini sambil mengemil.

Ada perubahan drastis di zaman ini bagaimana orang memandang makanan.

Orang tidak lagi memandang sebagai sesuatu yang dipakai untuk menambah energi atau mengurangi rasa lapar.

Namun lebih dari itu, masakan pada zaman ini dipakai sebagai hiburan.
Ya, benar sekali.

Orang tidak lagi makan alasannya yaitu mereka lapar secara fisik, namun lapar secara psikologis. Makanan menawarkan kepuasan tersendiri bagi sebagian orang sehingga cemilan menjadi sahabat yang paling dekat.

Saya tidak menyampaikan cemilan sebagai obat stres, yang ingin saya katakan perubahan pandangan kita sebagai insan modern terhadap makanan.

Makanan dipakai sebagai media PDKT, sebagai hadiah, sebagai persembahan, dan lain sebagainya.

Makanan ringan menawarkan kepuasan tersendiri bagi penikmatnya, dengan begitu banyak orang yang ngmil, kebutuan akan kudapan naik sangat signifikan.

Ada alasan yang sangat terperinci mengapa kudapan yaitu bisnis masa depan yang sangat cocok untuk anda geluti dimasa yang akan datang.

Ketahuilah bahwa pola orang bekerja ketika ini jauh sekali dengan pola kerja zaman dahulu.

Dahulu orang bekerja di ladang ditemani keringat dan masakan berat setelahnya. Alasannya alasannya yaitu mustahil seseorang mencangkul sambil ngemil.

Namun zaman ini orang duduk seharian bekerja di komputer sambil memakan masakan ringan.

Makanan ringan begitu erat dengan kita, ada di setiap meja dan dinikmati oleh semua orang. 

Dengan kata lain kudapan mempunyai kebutuhan yang besar.

Itu artinya ada peluang perjuangan besar disana.

Usaha kudapan yaitu salah satu bisnis pertama yang pelulis jalankan ketika dikampus dulu dan boleh dibilang, akhirnya lumayan.

Ada 2 cara untuk memulai bisnis ini yaitu:

1. Repacking
Repacking artinya membeli kudapan dengan jumlah yang banyak dan membungkusnya kecil-kecil dan menjualnya secara eceran.

Bisnis ini sendiri cukup menjanjikan dan sangat gampang untuk dijalankan.

Hal yang anda perlu lakukan hanyalah membeli kudapan secara grosir, kemudian membungkusnya kecil-kecil dan menjualnya.

Cara distribusi yang terbaik yaitu dengan menitipkannya ke warung dan toko dengan imbal bagi hasil.

Jika anda menitipkannya ke warung dan toko, anda tidak perlu menjual sendiri secara ecer produk yang anda repacking dan anda hanya perlu tiba 1-2 ahad sekali.

Untuk pemula, membungkusnya dengan plastik polos dan label seadanya tidak masalah.

Namun yang memprihatinkan sebagian orang yang melaksanakan repacking tidak melaksanakan upgrate kemasan mereka sehingga bisnis mereka tidak berkembang, mereka hanya memikirkan distribusi.
Namun disisi lain, ini yaitu peluang.

Peluangnya adalah, ketika diamana orang-orang memakai kemasan seadanya, khas UMKM, anda bisa tampil lebih unggul dengan packing yang bagus.

Anda harus sadar bahwa satu-satunya yang membedakan produk pabrik industri kudapan dan produk UMKM yaitu kemasannya.

Maka ketika menyebarkan bisnis kudapan dengan repacking, sangat disarankan upgrate dari packing plastik transparan ke packing plastik metal.

Pernah melihat tisu dan air mineral bermerek Indomaret atau Alfamaret? 

Apakah berarti mereka punya pabrik air mineral dan pabrik tisu?

Tentu tidak.

Mereka hanyalah salah satu pelaku yang melaksanakan repacking.

Repacking marak dilakukan baik skala kecil maupun skala besar sekalipun.

Namun yang perlu diperhatikan adalah, jangan pernah gunakan merek dagang orang lain dalam kemasan yang dibentuk alasannya yaitu sanggup tersangut problem aturan alasannya yaitu melanggar undang undang ihwal HKI.

2. Memproduksi Cemilan Sendiri

Selain akomodasi tanpa perlu melaksanakan produksi sendiri kudapan yang hendak direpacking, Ada kelemahan besar dalam repacing yaitu kendali stok harga produk, varian rasa, modifikasi produk semuanya dikendalikan oleh produsen sebagai pemasok.

Untuk mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan, beberapa menentukan untuk mulai untuk memproduksi masakan ringannya sendiri.

Dengan demikian, maka kendali penuh akan didapatkan.

Meski terlihat lebih menguntungkan, tentu ada kelemahan besar juga dengan cara ini.

Anda harus melaksanakan riset terhadap produk anda.

Anda mustahil pribadi menciptakan dan menjualnya bila anda menginginkan usia bisnis yang lebih panjang.

Riset produk dilakukan dengan melaksanakan tes ke beberapa orang, baik dikenal maupun tidak dikenal. Jangan hanya melaksanakan tes dengan menawarkan sampel kepada keluarga saja, tetapi orang yang tidak dikenal juga.

Dalam menyebarkan produk, sangat mungkin untuk menghabiskan waktu hingga berbulan-bulan.
Setelah itu, jangan pribadi produksi masal, masih tahap riset, coba jual produk anda kepada sahabat dan orang yang tidak anda kenal.

Jika terjadi repeat oreder membeli lagi, artinya prouk anda teruji dan lolos tes.

Jika tidak terjadi repeat order,atau membeli lagi, mungkin saja mereka kapok dengan produk yang sedang anda bangun. Maka penting untuk meminta masukan, saran dan kritik yang membangun untuk menyebarkan produk ideal anda.

Memang produk tidak hingga final, alasannya yaitu nantinya akan terus berkembang, namun bila tidak terjadi repeat order, mungkin ada yang salah.

Terliat sangat menyulitkan sekali, memang begitulah adanya.

Salah satu referensi pengusaha bisnis cemilan yang sukses yaitu Gazan Azka Ghafara dengan Zanana Chips nya. Produknya yaitu kripik pisang coklat.

Dalam pengembangan produk yang dilakukannya, membutuhkan waktu 6 bulan yang membutuhkan ratusan percobaan dengan pengalaman menciptakan kripik pisang coklat yang tidak ada sama sekali.

Dalam prosesnya, ia menjual produk yang tidak tepat itu dan meminta jawaban dari pembeli, dengan banyaknya masukan, ia berhasil membangun produk yang semakin sempurna.

Setelah itu barulah ia melaksanakan perubahan packing dari yang kemasan plastik ke kemasan yang lebih profesional.

Kini ia telah mempunyai ribuan reseller diseluruh Indonesia.

Namun yang mana yang sebaiknya yang saya pilih, buat produk sendiri atau repacking?

Sebagai pemula, lebih disarankan untuk memulai dari bisnis repacking terlebih dahulu sebelum memulai memproduksinya.

Untuk tahapannya bisa dilihat melalui panduan berikut:

1. Tentukan produk yang hendak direpacking
Produk yang dipilih yaitu produk yang unik, belum banyak dilirik orang dan belum begitu dikenal dimasyarakat. Hal ini untuk mengurangi persaingan produk sejenis.

2. Tentukan harga
kebanyakan orang yang memulai bisnis ini tidak begitu memikirkan biaya distribusi. Umumnya hanya dengan satu jalur distribusi ibarat ini:

Produksi → Warung
namun bila undangan bertambah banyak, muncul biro atau pedagang besar yang menginginkan menjadi distributor produk anda.

Jika anda mengiyakannya, maka distribusi bertambah panjang menjadi ibarat ini:

Produksi → Agen → Pedagang Besar → Pengecer/warung
Jika anda berpikir bahwa semakin banyak jaur distribusi maka anda semakin sukses, yang mengejutkan bahwa yang terjadi sebaliknya.

Karena laba harus dibagi untuk distributor, maka laba semakin tipis, alasannya yaitu terlalu tipis, banyak yang gulung tikar.

Sungguh ironis.
Untuk mencegahnya, tentukan harga yang dijual ke konsumen terlebih dahhulu kemudian harga yang akan dijual ke warung, distributor dan agen.

Saat pertama kali anda menjal ke warung/ pengecer, harganya sudah harga tangan ke-3 sehingga ketika muncul tangan ke-2 dan ke-1 anda sudah siap.

Bukan sebaliknya.

3. Membuat kemasan yang berkelas
Kemasan mendorong seseorang untuk membelinya. Dengan packing yang baik, secara signifikan akan meningkatkan penjualan anda.

Maka saya ingatkan packing harus berkelas.

Bisnis kudapan merupakan bisnis yang mempunyai peluang yang besar sekali. Ini waktunya anda mengambil tindakan kini dan mulai merencanakan perjuangan bisnis kudapan anda.

Penjelasan diatas yaitu sekelumit dasar dari bisnis ini. Pada dasarnya, bisnis kudapan tidak jauh berbeda dengan bisnis pada umumnya.

Sejatinya bisnis ini akan bisa dijalakan oleh orang yang take action untuk memulainya.
Saya harap andalah orangnya.