Widget HTML #1

TKA ASING YANG BUKAN SOLUSI EONOMI

Satpam di gajih 26 juta rupiah di morowali bikin geram warga wakanda!!! Ya terang aja sebenarnya bukan angka nya yang bikin iri tetapi PUNYA KERJAANNYA yang bikin geram karena 10 juta pengangguran putra bangsa yang ngak dapat pekerjaan malah masuk warga tiongkok.

Anggap gajihnya sama sama UMR tetap aja banyak yang ngamuk karena memang angka pengagguran saat ini tertinggi dari yang pernah ada. Namun kalau baca statistik memang terlihat tidak tinggi karena data adalah data, selama ada faktor yang tidak di hitung atau di ubah cara hitngnya ya beda langsung hasil datanya.

Misalnya pak ogah tukang parkir preman penguasa lapak, dalam sebuah statistik tetap di anggap pengangguran tetapi kalau statistiknya sekarang mereka yang punya pendapatan walau tidak tetap di anggap “punya penghasilan” ya angka pengangguran kecil.

Sungguh detailnya banyak yang tidak tahu bagaimana menghitungnya tetapi ada baiknya metodenya dan cara menghitung datanya di lakukan pihak swasta yang netral serta banyak lembaga. 

Seperti moodys, SnP standar and poor dan lain sebagainya.

Jadi kembali ke topik, TKA tiongkok yang membanjir besar besaran dalam periode pemerintahan saat ini sangat melukai hati 10 juta pengangguran di indonesia. Alasanya apa mereka lebih AHLI? Ngak juga lah. Alasan pejabat aja biar di benarkan pejabat tertinggi, namun sesungguhnya PEJABAT INI SUDAH MENGHINA RAKYAT INDONESIA berkali kali dan tetap di diamkan.

Karena gajih mereka yang besar dan banyaknya jumlah tenaga kerja itu.

Ok kita sebagai penyeimbang infrormasi bagaimana harusnya mengingatkan mereka bernegara? Newmind selalu punya penyeimbang pemikiran dan solusinya.

Kita ke korea selatan. Bagaimana korsel mengelola tenaga kerjanya. Nomor satu buka lapangan pekerjaan buat rakyatnya terlebih dahulu. Ketika 100% rakyatnya bekerja, ternyata maish banyak pekerjaan pekerjaan yang di perlukan untuk hal yang level bawah. Bangsa korea bangsa yang bangga dnegan nasionalime, maka pekrekjaan level bawah di berikan ke orang asing atau tenaga kerja asing.

Buruh pabrik kasar, pembersih sampah perkotaan, suster rumah sakit dan banyak lagi di ambil dari tenaga kerja asing, warga korea selatan DILAYANI TENAGA KERJA ASING.  

Begitu juga di hongkong, taiwan, saudi, dan banyak negara lainnya, tyermnasuk malasia, mana mau orang malaysia kerja di kebun, mending tenaga kerja asing yang melakukan DIRTY WORK, dan dari beberapa negara tersebut warga indonesia atau buruh migran adalah putra putri indonesia yang tidak DISEDIAKAN OLEH pemerintahnya lapangan pekerjaan.

Singkatnya kalau di negeri waknda,  asingnya yang di dahulukan dan di layani oleh warga wakanda dan pejabat wakanda, sedangkan rakyatnya wakanda dianggurin plus di suruh kerja di luar negeri jadi budak melayani bangsa asing lainnya lagi. 

Solusi nya newmind bagaimana? Tentunya solusi yang kit aberikan para oldmind penguasa cita citanya 1, jangan sampai newmind menang mendapat mandat aja.

Solusinya adalah UKM indonesia yang memberikan 97% lapangan pekerjaan di kembangkan di scale up. Setiap cabang bertumbuh dari usaha UKM atau bisnis UKM baru muncul yang kelas menengan UKMNya, rata rata akan memberikan 20 orang lapangan pekerjaan baru.

Kalau ada 1 juta UKM tumbuh, lapangan pekerjaannya 20 juta manusia indonesi bekerja. Hanya 1 juta di tumbuhkan dari 6 juta UKM kelas menengah, maka selesai sudah masalah pengangguran.

Kontribusi newmind? Santara urun dana yang saat ini kecil kontribusinya baru 100 ukm di biayai, sampai akhir 2022 targetnya 10.000 yang di biayai. Alias 200,000 tenaga kerja dapat terakomidir.

Walau kecil, karena tidak di dukung pemerintah, kita tersu fight karena ada sahabat semua yang mendukung. Kita maju terus, kita semangat terus selama kita di dukung hati sahabat semua.

Kembali ke solusi dari pejabat sekarang. Adakah? 

Mana keberpihakan terhadap UKM dan penganggurannya? 3 tahun kedepan deh di tunggu solusinya. Ada gak?