Widget HTML #1

BILANGAN 3 - MENGHARGAI KEKUDUSAN TUHAN

“MENGHARGAI KEKUDUSAN TUHAN”

BILANGAN 3

Nadab dan Abihu mati di hadapan TUHAN, ketika mereka mempersembahkan api aneh di hadapan TUHAN, karena menyembah Tuhan dengan cara mereka sendiri, mengabaikan instruksi-Nya yang cermat tentang bagaimana datang ke hadirat-Nya.

Kematian Nadab dan Abihu disebutkan setidaknya lima kali dalam Imamat dan Bilangan. Pengulangan ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak ingin peristiwa itu dilupakan, atau pelajaran yang diajarkannya diabaikan.

Pelayanan yang unik ini adalah hak istimewa, tetapi itu juga merupakan tanggung jawab yang suci.

Dalam Bilangan 3, kita menemukan dua penggunaan pertama dalam Bilangan dari kata "mendekatkan" ( qarab ).

Kata ini telah terjadi sembilan puluh satu kali dalam kitab Imamat, biasanya untuk menggambarkan didekatkannya suatu korban sembelihan di hadapan TUHAN, persis seperti kata itu digunakan dalam Bilangan 3:4: “Nadab dan Abihu mati di hadapan TUHAN ketika mereka menawarkan "didekatkan" api [ zarah ] aneh di hadapan TUHAN di padang gurun Sinai.”

Referensi ini membawa kita kembali ke cerita dalam Imamat 10, ketika Yahweh memukul dua putra imam Harun yang telah membawa sesuatu yang aneh ke dekat Yahweh.

Mendekatkan sesuatu kepada Yahweh adalah tindakan yang suci dan suci.

Intinya adalah bahwa Tuhan itu kudus, dan Dia menghendaki kita umatNya menghargai kekudusanNya, 

Tuhan tidak kehendaki umatNya meremehkan kekudusanNya, baik di dalam kita melayaniNya, atau di dalam kita melakukan perintahNya. Shalom selamat pagi, Tuhan Yesus memberkati bapak-bapak dan seluruh jemaat.